Diberdayakan oleh Blogger.

Inilah Jangka Waktu Dajjal Tinggal di Bumi Menurut Nabi Muhammad

================

Pada akhir zaman kelak, Allah SWT mengabarkan kepada kita melalui Rasul-Nya, bahwa Dajjal akan hadir ke muka bumi ini. Ia akan memberikan warna yang suram. Maksudnya, ia hadir untuk menyesatkan umat manusia, khususnya orang beriman.

Kehadiran Dajjal tentu tidak kita inginkan. Sebab, walaupun kita telah mencoba untuk memantapkan keimanan, tetap saja namanya rayuan dan hasutan bisa saja mematikan. Seperti halnya setan yang selalu menggoda manusia. Manusia yang rajin beribadah pun ada yang luluh karena rayuannya. Naudzubillah.

Dajjal di muka bumi ini tentu tidak akan bertahan lama. Sebab, sebagai makhluk pasti memiliki masa tersendiri. Tetapi, bagi kita kehadiran Dajjal tentu tidak ingin berlalu cukup lama bukan? Lalu, seberapa lama Dajjal akan tinggal di bumi?

Rasulullah pernah ditanya tentang berapa lama Dajjal tinggal di bumi. Beliau menjawab, “Empat puluh hari. Satu hari seperti satu tahun (hari pertama dari empat puluh hari itu berjalan seperti satu tahun), satu hari seperti satu bulan (hari berikutnya berjalan seperti satu bulan), satu hari seperti satu pekan, dan sisanya seperti hari-hari biasa kalian,” (HR. Bukhari dan Muslim).

“Apakah dalam satu hari itu cukup waktu bagi kami untuk melaksanakan shalat sehari?”

Nabi menjawab, “Tidak. Namun, perkirakanlah sendiri waktu-waktu shalat dalam sehari,” (HR. Muslim).

Maksud dari sabda beliau, “… perkirakanlah sendiri waktu-waktu shalat dalam sehari,” adalah memperkirakan sendiri jarak antara satu shalat fardhu dengan shalat fardhu yang lain dalam sehari seperti yang berlaku pada hari-hari biasa. Yaitu, laksanakanlah shalat dzuhur pada waktu seukuran jarak antara berlalunya fajar dan masuknya tengah hari. Lalu, laksanakanlah shalat ashar seukuran jarak berlalunya tengah hari dan masuknya ashar.

Kemudian, shalat maghrib pada waktu yang seukuran dengan jarak antara berlalunya ashar dengan tenggelamnya matahari. Lalu, shalat isya pada waktu yang seukuran jarak antara berlalunya shalat maghrib dan masuknya isya’. Dan shalat shubuh pada waktu yang seukuran jarak antara terbitnya fajar pertama dan sebelum terbitnya fajar kedua.

Sumber: islampos.com
IKLAN
Tag : HIKMAH TERBARU
==================
Back To Top