SETIAP insan memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Salah satu yang sering terjadi dan sering dialami seseorang ialah sifat sensitif yang berlebihan. Hal ini dapat menimbulkan ketegangan bagi orang lain, terutama dalam berumah tangga. Jika istri memiliki sifat seperti itu, lalu bagaimana suami menyikapinya?
Pertama: Kehidupan rumah tangga itu, tidak lepas dari perbedaan pandangan atau perselisihan seputar urusan ini dan itu. Tak jarang pula urusan itu kelewat batas hingga sampai pada percekcokan yang diikuti dengan celaan atau kemarahan yang terpendam, bahkan bisa jadi kemarahan yang nyata. Setelah itu, air akan kembali mengalir pada alirannya dan kehidupan kembali berjalan seperti biasa, dan begitu seterusnya.
Kedua: Suami istri harus menyadari bahwa mereka masing-masing membawa kebiasaan dan pandangan yang berbeda. Keduanya tidak harus sama dalam segala hal, ini sesuatu yang sangat jarang terjadi. Sebab, perkembangan, pendidikan, pengetahuan, keistiqamahan, prinsip dan akal mereka berdua berbeda. Inilah yang menjadikan keduanya berbeda dalam memahami, menafsirkan dan menyelaraskan beragam peristiwa.
Keduanya tidak dituntut untuk meleburkan diri pada pasangan dan melebur perbedaan sedemikian rupa. Karena, tidak mudah bagi keduanya melakukan hal itu secara sempurna, kecuali setelah beberapa tahun dan setelah melewati banyak rintangan.
Baca Juga :
Ketiga: Hal ini sangat penting untuk mereka ketahui, di samping mengetahui bahwa keduanya sedang membangun hubungan yang sangat khusus dan rumah tangga yang mulia. Keduanya dituntut untuk menghormati perbedaan-perbedaan yang ada di antara keduanya serta mempersempit celah perbedaan hingga seminimal mungkin. Caranya dengan berbaik sangka, memaafkan, lapang dada, serta upaya serius dari masing-masing mereka untuk memahami dan menghormati pasangan.
Juga menjauhi segala hal yang dapat membangkitkan potensi perselisihan dan percekcokan, serta tidak memberikan kesempatan kepada setan untuk mewujudkan tujuannya dalam menghancurkan rumah tangga muslim dan memisahkan antara suami dan istri. Itulah puncak tujuan setan.
Keempat: Mengenai sensitivitas istri Anda dalam menghadapi persoalan, maka Anda wajib memberinya pengertian tentang duduk persoalan tersebut, dan bahwa setiap keluarga tidak bisa lepas dan persoalan seperti itu.
Berusahalan untuk memahami karakter istri Anda dan beradaptasi dengan berbagai cara, seperti memilih waktu dan tempat yang tepat untuk memperhatikan komentar-komentarnya dan menjauh dari orang lain meski mereka bisa menjaga rahasia di antara kalian berdua, demi menjaga harga diri.
Percayalah, bahwa seseorang bisa belajar dari kesalahan-kesalahan dan komentar teman-temannya. Di samping itu, percayalah bahwa teguran merupakan bukti cinta, sedangkan diam, tidak memberi komentar, tidak menyatakan atau meminta penjelasan atas apa yang disembunyikan pasangan adalah permulaan yang tidak diharapkan untuk meneruskan kehidupan rumah tangga. []
Sumber: 150 Problem Rumah Tangga yang Sering Terjadi/Karya: Nabil Mahmud/Penerbit: Aqwam
sumber https://www.islampos.com/istri-sensitif-bagaimana-suami-menyikapinya-216813/
IKLAN
Pertama: Kehidupan rumah tangga itu, tidak lepas dari perbedaan pandangan atau perselisihan seputar urusan ini dan itu. Tak jarang pula urusan itu kelewat batas hingga sampai pada percekcokan yang diikuti dengan celaan atau kemarahan yang terpendam, bahkan bisa jadi kemarahan yang nyata. Setelah itu, air akan kembali mengalir pada alirannya dan kehidupan kembali berjalan seperti biasa, dan begitu seterusnya.
Kedua: Suami istri harus menyadari bahwa mereka masing-masing membawa kebiasaan dan pandangan yang berbeda. Keduanya tidak harus sama dalam segala hal, ini sesuatu yang sangat jarang terjadi. Sebab, perkembangan, pendidikan, pengetahuan, keistiqamahan, prinsip dan akal mereka berdua berbeda. Inilah yang menjadikan keduanya berbeda dalam memahami, menafsirkan dan menyelaraskan beragam peristiwa.
Keduanya tidak dituntut untuk meleburkan diri pada pasangan dan melebur perbedaan sedemikian rupa. Karena, tidak mudah bagi keduanya melakukan hal itu secara sempurna, kecuali setelah beberapa tahun dan setelah melewati banyak rintangan.
Baca Juga :
Ketiga: Hal ini sangat penting untuk mereka ketahui, di samping mengetahui bahwa keduanya sedang membangun hubungan yang sangat khusus dan rumah tangga yang mulia. Keduanya dituntut untuk menghormati perbedaan-perbedaan yang ada di antara keduanya serta mempersempit celah perbedaan hingga seminimal mungkin. Caranya dengan berbaik sangka, memaafkan, lapang dada, serta upaya serius dari masing-masing mereka untuk memahami dan menghormati pasangan.
Juga menjauhi segala hal yang dapat membangkitkan potensi perselisihan dan percekcokan, serta tidak memberikan kesempatan kepada setan untuk mewujudkan tujuannya dalam menghancurkan rumah tangga muslim dan memisahkan antara suami dan istri. Itulah puncak tujuan setan.
Keempat: Mengenai sensitivitas istri Anda dalam menghadapi persoalan, maka Anda wajib memberinya pengertian tentang duduk persoalan tersebut, dan bahwa setiap keluarga tidak bisa lepas dan persoalan seperti itu.
Berusahalan untuk memahami karakter istri Anda dan beradaptasi dengan berbagai cara, seperti memilih waktu dan tempat yang tepat untuk memperhatikan komentar-komentarnya dan menjauh dari orang lain meski mereka bisa menjaga rahasia di antara kalian berdua, demi menjaga harga diri.
Percayalah, bahwa seseorang bisa belajar dari kesalahan-kesalahan dan komentar teman-temannya. Di samping itu, percayalah bahwa teguran merupakan bukti cinta, sedangkan diam, tidak memberi komentar, tidak menyatakan atau meminta penjelasan atas apa yang disembunyikan pasangan adalah permulaan yang tidak diharapkan untuk meneruskan kehidupan rumah tangga. []
Sumber: 150 Problem Rumah Tangga yang Sering Terjadi/Karya: Nabil Mahmud/Penerbit: Aqwam
sumber https://www.islampos.com/istri-sensitif-bagaimana-suami-menyikapinya-216813/
Tag :
beritaini
==================
