Dalam nasihatnya yang disebut oleh Syeikh Abdul Fattah Abu Ghuddah sebagai nasihat terindah dan amat menyentuh, Imam Ibnul Jauzi mengatakan, “Waspada dan waspadailah maksiat karena dampaknya sangat buruk. Waspada dan waspadailah dosa, terlebih lagi dosa yang dikerjakan saat sendirian. Karena Allah Ta’ala akan menghukum pelakunya dengan tidak sudi melirik kepadanya.”
Orang-orang yang tergiur untuk mencicipi, mencoba, lantas melanjutkan dan terjerumus dalam perbuatan maksiat hanya karena sifat lalai dalam dirinya. Sedangkan orang mukmin akan terhindar dari maksiat karena senantiasa mengingat Allah Ta’ala. Selain itu, ilmu yang mereka miliki juga menjadi pencegah yang sangat efektif hingga dirinya tidak tergiur sedikit pun dengan perbuatan dosa dan maksiat.
“Apabila kesadaran itu (akan dahsyatnya siksa bagi pelaku maksiat) lebih kuat ditambah kesadaran akan betapa dekatnya Allah Ta’ala dengan dirinya, maka hidupnya terasa jauh lebih bahagia. Namun, jika dia kalah oleh buaian nafsu, maka hatinya akan senantiasa merasa tidak tenang.” lanjut sang imam sebagaimana dikutip oleh Syeikh Abdul Fattah Abu Ghuddah dari Shaid al-Khathir.
Maksiat dihiasi dengan kenikmatan. Seru. Menantang. Sensasi baru. Pengalaman yang dukar terulang dan amat berkesan. Padahal, semua itu hanya bisikan nafsu. Hanya ilusi. Cuma imajinasi. “Kenikmatan maksiat yang dirasakan hanya kenikmatan sesaat, setelah itu menjadi kenistaan abadi, penyesalan tiada tara, kesedihan yang tidak berujung, dan rasa bersalah atas apa yang dia lakukan seiring berjalannya masa.”
Bahkan, perasaan merasa bersalah akan senantiasa menghantui, meskipun dosa pelakunya sudah diampuni. Dan, perasaan merasa bersalah ini amat menyakitkan serta menyiksa.
Di akhir penjelasannya, Imam Ibnul Jauzi mengatakan, “Sungguh nista sekali dosa itu! Alangkah jeleknya dampaknya! Betapa buruk cerita tentangnya? Syahwat hanya dipenuhi oleh orang yang didominasi kelalaian!”
Wahai diri, sadarlah segera. Jika engkau turuti bisikan syahwat, 13 kesengsaraan pasti akan ditimpakan kepadamu (Baca: 13 Keburukan Jika Ikuti Nafsu). Jika engkau mengikuti dorongan dosa dan maksiat, niscaya 36 keburukan akan disegerakan untukmu (Baca: 36 Dampak Dosa dan Maksiat).
Jika dorongan untuk bertindak nista mendesak-desak, sampaikan 3 pertanyaan kepada jiwamu agar dia tidak tertarik lagi untuk berbuat dosa (Baca: Ketika Jiwa Berambisi Bermaksiat). Jika engkau berhasil meninggalkan maksiat dan dosa, berbahagialah dengan 44 kebaikan yang akan diberikan kepadamu secara tunai (Baca: Tinggalkan Dosa dan Maksiat).
Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]http://kisahikmah.com/agar-kita-tinggalkan-dosa/
IKLAN
Orang-orang yang tergiur untuk mencicipi, mencoba, lantas melanjutkan dan terjerumus dalam perbuatan maksiat hanya karena sifat lalai dalam dirinya. Sedangkan orang mukmin akan terhindar dari maksiat karena senantiasa mengingat Allah Ta’ala. Selain itu, ilmu yang mereka miliki juga menjadi pencegah yang sangat efektif hingga dirinya tidak tergiur sedikit pun dengan perbuatan dosa dan maksiat.
“Apabila kesadaran itu (akan dahsyatnya siksa bagi pelaku maksiat) lebih kuat ditambah kesadaran akan betapa dekatnya Allah Ta’ala dengan dirinya, maka hidupnya terasa jauh lebih bahagia. Namun, jika dia kalah oleh buaian nafsu, maka hatinya akan senantiasa merasa tidak tenang.” lanjut sang imam sebagaimana dikutip oleh Syeikh Abdul Fattah Abu Ghuddah dari Shaid al-Khathir.
Maksiat dihiasi dengan kenikmatan. Seru. Menantang. Sensasi baru. Pengalaman yang dukar terulang dan amat berkesan. Padahal, semua itu hanya bisikan nafsu. Hanya ilusi. Cuma imajinasi. “Kenikmatan maksiat yang dirasakan hanya kenikmatan sesaat, setelah itu menjadi kenistaan abadi, penyesalan tiada tara, kesedihan yang tidak berujung, dan rasa bersalah atas apa yang dia lakukan seiring berjalannya masa.”
Bahkan, perasaan merasa bersalah akan senantiasa menghantui, meskipun dosa pelakunya sudah diampuni. Dan, perasaan merasa bersalah ini amat menyakitkan serta menyiksa.
Di akhir penjelasannya, Imam Ibnul Jauzi mengatakan, “Sungguh nista sekali dosa itu! Alangkah jeleknya dampaknya! Betapa buruk cerita tentangnya? Syahwat hanya dipenuhi oleh orang yang didominasi kelalaian!”
Wahai diri, sadarlah segera. Jika engkau turuti bisikan syahwat, 13 kesengsaraan pasti akan ditimpakan kepadamu (Baca: 13 Keburukan Jika Ikuti Nafsu). Jika engkau mengikuti dorongan dosa dan maksiat, niscaya 36 keburukan akan disegerakan untukmu (Baca: 36 Dampak Dosa dan Maksiat).
Jika dorongan untuk bertindak nista mendesak-desak, sampaikan 3 pertanyaan kepada jiwamu agar dia tidak tertarik lagi untuk berbuat dosa (Baca: Ketika Jiwa Berambisi Bermaksiat). Jika engkau berhasil meninggalkan maksiat dan dosa, berbahagialah dengan 44 kebaikan yang akan diberikan kepadamu secara tunai (Baca: Tinggalkan Dosa dan Maksiat).
Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]http://kisahikmah.com/agar-kita-tinggalkan-dosa/
Tag :
MUSLIM02
==================