Diberdayakan oleh Blogger.

Pertemuan Nabi Musa Dan Nabi Khidir yang Menggetarkan

================
Nabi Musa As pernah ditegur oleh Allah SWT akibat kesalahannya yang mengaku hamba Allah SWT yang paling berilmu. Padahal Allah SWT menyebut ada Nabi Khidir yang keilmuannya melebihi Nabi Musa. Akibat teguran itu, ia pun menimba ilmu kepada Nabi Khidir. Dan berikut ini kisahnya.

Kisah tersebut terjadi saat Nabis Musa berguru kepada Nabi Khidir, sekaligus menjadi asbabunnuzul ( sebab – sebab turunnya ayat Al-Qur’an ) Surat Al Kahfi ayat 62 – 82.


Suatu sata Nabi Musa ditegur Allah karena sempat sombong dengan mengaku dirinya orang yang paling berilmu. Allah berfirma bahwa sesungguhnya ada seorang hamba Allah yang berada di pertemuan dua lautan dan dia lebih berilmu daripada Nabi Musa.

Lalu, Nabi Musa berhasil menemu hamba yang dimaksud, yakni Nabi Khidir As. Nabi Musa memohon agar Nabis Khidir dapat mengajarkan sebagai ilmu kepadanya. Nabi Khidir menyetujui, namun dengan syarat Nabi Musa tidak menanyakan apapun sebelum Nabis Khidir yang menjelaskannya.

Akhirnya Nabi Musa menyanggupi dan mengikuti ke mana pun Nabi Khidir pergi. Di suatu tempat, terjadilah beberapa peristiwa yang menguji kesabaran Nabi Musa. Kejadian pertama adalah saat Nabi Khidir menghancurkan perahu yang ditumpangi mereka bersama. Nabi Musa tidak kuasa untuk menahan hatinya. Awalnya Nabi Musa bertanya, namun setelah diingatkan akan janjinya, maka Nabi Musa pun diam.

Anak Dibunuh

Selanjutnya setelah mereka sampai di suatu daratan, Nabi Khidir membunuh seorang anak yang sedang bermain dengan kawan – kawannya. Pembunuhan itu membuat Nabis Musa tak kuasa bertanya. Namun, Nabi Khidir kembali mengingatkan janji Nabi Musa dan ia diberi kesempatan terakhir untuk tidak bertanya – tanya lagi. “Jika masih bertanya lagi, maka engkau harus rela untuk tidak mengikuti perjalanan bersamaku,” Kata Nabi Khidir.

Selanjutnya mereka melanjutkan perjalanan hingga sampai di suatu wilayah perumahan. Mereka kelelahan dan hendak meminta bantuan kepada penduduk sekitar. Namun, sikap penduduk sekitar tidak bersahabat dan tidak mau menerima kehadiran mereka. Hal ini membuat Nabi Musa kesal.

Setelah dikecewakan oleh penduduk, Nabi Khidir malah menyuruhnya untuk bersama memperbaiki tembok suatu rumah yang rusak. Nabi Musa akhirnya terpaksa bertanya terhadap sikap Nabi Khidir. Karena pertanyaan itu, akhirnya Nabi Khidir menegaskan pada Nabi Musa bahwa ia tidak dapat menerima Nabis Muda menjadi muridnya.

Bersyukur

Selanjutnya Nabi Khidir menjelaskan, kejadian pertama adalah Nabi Khidir menghancurkan perahu yang mereka tumpangi karena perahu itu dimiliki oleh seorang yang miskin. DI daerah itu tinggalah seorang raja yang suka merampas perahu milik rakyatnya.

Kejadian yang kedua, Nabi Khidir menjelaskan bahwa ia membunuh seorang anak karena kedua orangtuanya adalah pasangan yang beriman dan jika anak ini menjadi dewasa dapat mendorong bapak dan ibunya menjadi orang yang sesat dan kufur. Kematian anak ini digantikan dengan anak yang saleh dan lebih mengasihi kedua bapak – ibunya hingga ke anak cucunya.

Kejadian yang ketiga, Nabi Khidir menjelaskan bahwa rumah yang dinding diperbaiki itu adalah milik dua orang kaka beradik yatim. Di dalam rumah tersebut tersimpan harta benda yang ditujukan untuk mereka berdua. Ayah kedua kakak beradik ini telah meninggal dunia dan merupakan seorang yang saleh. Jika tembok rumah tersebut runtuh, maka bisa dipastikan bahwa harta yang tersimpan tersebut akan ditemukan oleh orang-orang yang menyembah berhala.

Akhirnya Nabi Musa sadar dan mengerti terhadap setiap perbuatan yang dikerjakan Nabi Khidir. Ia pun amat bersyukur karena telah dipertemukan oleh Allah dengan Nabi Khidir yang saleh yang dapat mengerjakan kepadanya ilmu yang tidak dipelajari, yaitu ilmu ladunni.

Sumber: hanyatauaja.blogspot.co.id/http://islamidia.com/pertemuan-nabi-musa-dengan-nabi-khidir-yang-menggetarkan/
IKLAN
Tag : hariselasa
==================
Back To Top